Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari siswa kelas X, XI, dan XII.
Ketua FLP Wilayah Jawa Tengah, Muslikhin, menyampaikan bahwa, "Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi, terutama di kalangan pelajar.
Dipilihnya SMA Negeri 2 Brebes karena lokasinya yang representatif dan strategis di tengah kota,” ucapnya di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, kegiatan Kelas Sastra Nusantara ini berfokus pada dua materi utama, yaitu cara menulis cerpen dan puisi. Kami memilih cara menulis dan lomba cerpen, termasuk di dalamnya ada puisi, karena materi ini juga ada dalam kurikulum sekolah, baik SMP maupun SMA.
“Harapannya, kegiatan ini dapat membantu sekolah dalam menambah wawasan siswa tentang literasi dan juga cara menulis cerpen dan puisi,” ungkapnya.
Pada kegiatan ini, FLP mendatangkan narasumber dari kalangan penulis yang dikenal dengan karya-karyanya, yakni Aveus Har selaku narasumber cerpen, dan Sutono sebagai narasumber puisi.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh FLP Jawa Tengah di tahun 2024.
Lanjut Muslikhin, "respon dari para peserta sangat luar biasa. Biasanya, para peserta malu bertanya, tapi kali ini banyak pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Antusiasme mereka melebihi ekspektasi kami,” ujarnya.
Sementara, salah satu siswa, Hansa Nur Faqih menyampaikan antusiasmenya.
“Saya sangat senang mengikuti kelas ini. Banyak hal baru yang saya pelajari, terutama tentang cara menulis cerpen dan puisi yang baik,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA N 2 Brebes Sri Ningsih, M.Pd. memberikan apresiasinya pada kegiatan Kelas Literasi Nusantara ini.
“Ada forum ilmiah seperti ini sangat bagus artinya siswa mendapatkan tambahan ilmu dari pihak ketiga yakni praktisi dan menjadikan anak belajar menambah wawasan. Mudah-mudahan semakin menguatkan daya literasi anak-anak terutama sastra."
Kegiatan Kelas Sastra Nusantara sendiri merupakan program FLP Pusat bekerjasama dengan Kemendibudristek dalam program Bantuan Pemerintah Bidang Sastra dan Bahasa. FLP Jawa Tengah menjadi salah satu pelaksana program tersebut, dan ada tujuh provinsi lain yang juga melaksanakannya.